Kelompok Softskill
1.
Firlian Ugroseno
2.
Maulana Zainudin
3.
Robby Zidniy Ilman gans :")
MAKALAH ASPEK
PEMASARAN
Aspek
Pemasaran : Spesifikasi Produk dan Product Differentiation
Contoh aspek pemasaran yang pertama adalah
spesifikasi produk. Produk adalah setiap hal berupa barang maupun jasa yang
ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen.
Keputusan-keputusan tentang produk dalam
aspek pemasaran mencakup bentuk penawaran secara fisik, merknya, kemasaran,
garansi, dan servis purna jual.
Pengembangan produk dapat dilakukan setelah
mengetahui keperluan dan keingingan pasarnya. Jika masalah ini telah selesai
maka keputusan mengenai harga, distribusi dan promosi dapat diambil.
Selain itu produk juga tidak selalu
diidentikan dengan barang. Produk yang tidak berwujud disebut dengan jasa.
Jasa ialah segala tindakan maupun unjuk kerja
yang ditawarkan ke pihak lain yang intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada
suatu produk fisik.
Penentuan spesifikasi produk dapat dilihat
dari kondisi pasar yang ada dengan melakukan analisis aspek pemasaran yang
lainnya.
Pengertian pasar adalah kelompok pembeli
potensial dari produk dan merk yang ada. Jadi ada suatu kaitan erat antara
pasar dengan produk yang ditawarkan penjual.
Oleh karena
itu segmentasi pasar akan produk sangat diperlukan agar produk yang ditawarkan
sesuai dengan keinginan pasarnya. Apabila produk yang ditawarkan berbeda, pasar
yang dituju juga berbeda. Dalam hal ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran
dalam masalah pembedaan produk (product differentiation).
Product Differentiation ini
merupakan dasar bagi penjual dalam menentukan motif-motif pembelian selektif.
Chamberlin telah mendefinisikan konsep tersebut dengan mengatakan bahwa : “Kelompok barang itu berbeda jika terdapat faktor-faktor penting
yang dapat membedakan barang dari seorang penjual lainnya. Faktor-faktor
tersebut sangat penting karena dapat menimbulkan selera yang berbeda-beda pada
para pembeli”. Jadi barang-barang itu berbeda apabila konsumen
percaya bahwa barang-barang tersebut berbeda.
Ada barang-barang lain yang secara fisik
tidak mudah dibedakan seperti garam dan semen. Namun produk tersebut dapat pula
dibuat berbeda dengan memberikan bungku atau merk yang berbeda. Biasanya produk
semacam ini hanya dapat menghasilkan laba yang memuaskan bilamana permintaanya
melebihi penawaran.
Jadi strategi pemasarannya adalah mendorong
permintaan pada batas-batas penawaran tertentu. Karena pasar untuk barang
seperti ini bersifat homogen maka permintaan menjadi sulit ditingkatkan.
Oleh karena
itu perusahaan perlu menggunakan strategi lain. Dalam hal ini strategi yang
lebih baik dalam aspek pemasaran pada kasus spesifikasi produk dan product differentiation misalnya membuat merk baru
atau membuat kemasan baru.
Aspek Pemasaran : Segmentasi Pasar
Apabila analisis aspek pemasaran
pada spesifikasi produk dan Product Differentiation didasarkan pada pemisahan
atau pengkhususan di antara produk-produk, maka segmentasi pasar didasarkan
pada pemisahan atau pengkhususan diantara para calon konsumen sebagai pasar.
Pada
kenyataannya, pasar itu bersifat heterogen oleh karena itu sulit kiranya bagi
perusahaan untuk memasarakan produknya (kecuali produk tertentu seperti garam)
tanpa mengadakan segmentasi pasar.
Pada
kasus seperti ini perusahaan harus dapat menentukan beberapa segmen pasar dan
kemudian baru mengalokasikan sumber-sumber ke segmen tersebut.
Adapun
definisi segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen.
Jadi
perusahaan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen pasar tertentu dimana
tiap-tiap segmen tersebut memiliki sifat homogen. Hal ini disebabkan karena
dalam kenyataanya masih terdapat produk yang memiliki sifat heterogen pada
seluruh pasar atau produk tersebut hanya diperlukan oleh kelompok pasar
tertentu saja.
Sedangkan
homogenitas pada tiap segmen dikarenakan terdapat differensiasi pada cara dalam
membeli, cara dalam menggunakan produk, keperluan pemakai, alasan dilakukan
pembelian, tujuan pembelian itu sendiri dan sebagainya.
Jadi
segmentasi ini merupakan proses yang menyeluruh di mana perusahaan harus
memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen. Paling tidak usahanya akan
lebih ekonomis dapabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha mencapai laba maksimum.
1.
Kriteria
Segmentasi
Pada
aspek pemasaran segmentasi pasar, manajemen harus memiliki kriteria tertentu
agar menempatkannya dalam posisi yang lebih baik. Setiap kriteria yang dipakai
harus dibuat ukuran-ukurannya.
Tingkat
permintaan rata-rata untuk suatu merk harus berbeda antara segmen yang satu dan
lainnya. Begitu pula tingkat sensitivitas pembeli terhadap kebijaksanaan
promosi dan pemasaran perusahaan.
Selain
itu media pengiklanan tertentu harus tersedia sesuai dengan segmentasi pasar
supaya segmen tersebut dapat dicapai secara efisien. Pada akhirnya segmen harus
cukup besar sehingga strategi dapat diutamakan untuk peningkatan laba.
Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun
aspek pemsaran segmentasi pasar adalah :
- Demografi
Seperti umur, kepadatan penduduk, jenis
kelamin, agama, kesukaan, pendidikan dan sebagainya.
- Tingkat Penghasilan
- Sosiologis
Seperti kelompok budaya, kelas-kelas sosial
dan sebagainya
- Psikologis/psikhografis
Seperti kepribadian, sikap, manfaat produk
yang diinginkan dan sebagainya.
2.
Syarat-syarat
mengadakan segmentasi
Segmen pasar yang memiliki ciri khas ialah
segmen yang belum terlayani maupun telah terlayani namun belum maksimal.
Terdapat 3 faktor dalam mendukung usaha
segmentasi untuk lebih efektif, diantaranya :
- Measurability
Tingkat
informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli. Sejauh mana sifat tersebut
dapat dikukur. Misalkan untuk mengukur jumlah pembeli mobil yang pembeliannya
didorong oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi ataukah status atau kualitas.
- Accesibility
Tingkat
dimana perusahaan iru secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen
yang telah dipilihnya. Misalkan kegiatan periklanannya belum tentu sama antara
segmen yang lama dengan segmen yang baru.
- Substaintiality
Tingkat dimana segmen itu adalah luas dan
cukup untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.
Aspek Pemasaran : Analisa Pasar dan Peramalan
Permintaan
Analisis
aspek pemasaran meliputi analisa pasar.
Analisa
pasar merupakan langkah pertama dalam merencanakan strategi yang sesusai dengan
kondisi pasar untuk menangkap peluang dan mengembangkan usaha.
Pada
umumnya analisis ini akan menghasilkan pembaharuan dalam bentuk pemasaran,
keuntungan yang diperoleh jika membeli suatu produk seperti diskon dalam
situasi dan keadaan tertentu atau berupa hadiah langsung.
Analisis
pasar dan pemasaran pada tingkat lanjut adalah dengan melakukan analisa dan
peramalan permintaan. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.
Permintaan
Pasar
Pada
evaluasi kesempatan pemasaran, kebanyakan perusahaan memilai dengan melihat
permintaan pasar. Kemudian apa yang dimaksud dengan permintaan pasar.
Kotler mengemukakan definisi
permintaan pasar bagi suatu produk adalah “volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu dalam
lingkungan pemasran tertentu dan program pemasaran tertentu pula”.
Melihat
definisi tersebut kita dapat melihat bahwa permintaan pasar itu bukanlah
merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya terdapat 8 unsur
penting seperti :
- Produk
- Volume Total
- Dibeli
- Kelompok
Pembeli
- Daerah
geografis
- Periode
Waktu
- Lingkungan
Pemasaran
- Program
Pemasaran
2.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan Pasar
Menurut
para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu dari
permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah :
- Harga produk
- Harga produk
lain
- Penghasilan
pembeli
- Selera
pembeli
Pada faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan
adanya faktor penentu non-harga seperti :
- Usaha
periklanan
- Usaha
penjualan dengan salesman
3.
Analisa
Volume Penjualan dan Biaya Pemasaran
Analisa
volume penjualan pada aspek pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan
merupakan suatu studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan
rugi-laba perusahaan. Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total dan
juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :
- Product Line
- Segmen pasar
(teritorial, kelompok pembeli, dan sebagainya)
Dalam
menganalisa, manajer dapat membandingkan penjualannya dengan sasaran perusahaan
dan juga dengan penjualan industri.
Analisa
volume penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan
pemasaran perusahaan.
Selain analisa mengenai volume
penjualan, manajer dapat mengadakan analisa biaya pemasaran untuk
menentukan Profitabilitas (kemampuan
untuk mendapatkan laba) daerah penjualannya, product line, maupun unit-unit
pemasaran yang lain.
Analisa
biaya pemasaran merupakan studi mendalam tentang masalah biaya operasi dari
laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk berbagai pos biaya, perusahan dapat
membuat sasaran yang dianggarkan dan kemudian menganalisa variasi-variasi
antara biaya yang dianggarkan (dibudgetkan) dengan biaya sesungguhnya.
4.
Mengestimasikan
Penjualan Potensial
Dalam
melayani kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu memperkirakan penjualan
potensialnya. Ini dibuat untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam melayani atau mengisi kebutuhan tersebut.
Hal
ini penting dilakukan dalam aspek pemasaran dalam pengelolaa usaha untuk
meramalkan penjualan selanjutnya.
Penjualan
potensial sendiri merupakan tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh
penjual. Melihat definisi tersebut, penjualan potensial dapat ditentukan
berdasarkan 2 macam faktor yaitu :
- Penjualan Potensial Industri
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai
oleh seluruh penjual barang atau jasa.
- Penjualan Potensial Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai
oleh sebuah perusahaan.
5.
Peramalan
Penjualan
Peramalan
penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam kewirausahaan ataupun
pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis.
Manajer
pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang dimaksudkan untuk :
- Menentukan
kuota
- Dipakai
sebagai pedoman di dalam pengembangan produk
- Merencanakan
promosi
- Mengalokasikan
tenaga kerja
Peramalan
penjualan sebagai contoh aspek pemasaran ini akan digunakan oleh beberapa
bagian dalam perusahaan dan sangat membantu terhadap proses persiapan.
Biasanya
ramalan penjualan dibuat untuk jangka waktu tertentu apakah satu tahun atau
lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan penjualan dibuat satu bulan atau
mungkin lebih dari lima tahun.
Meskipun
banyak perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan tetapi dapat pula
dipecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan. Biasanya ketepatan ramalan
semakin berkurang apabila periode waktu ramalannya semakin panjang dari waktu
sekarang.
Skema
Proses Analisis Pesaing
A. Identifikasi
Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis
pesaing Berta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu
membuat peta persaingan yang lengkap. Pembuatan peta persaingan yang digunakan
untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisis pesaing tepat sasaran dan
tidak salah arah. Langkah yang pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah
dengan Identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar
kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan
kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal
berikut.
1. Jenis
produk yang ditawarkan
2. Melihat
besarnya pasar yang dikuasai (market share) pesaing
3. Identifikasi
peluang dan ancaman
4. Identifikasi
keunggulan clan kelemahan
B. Menentukan Sasaran Pesaing
Setelah kita mengetahui pesaing
dan market share yang telah dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari
pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing
antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk,
atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasarannya untuk memperbesar
pasar, kita perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki
cukup besar. Biasanya meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang
cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula.
Peningkatan market share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga,
mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang
juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat
pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainnya.
C. Identifikasi Strategi Pesaing
Tujuan perusahaan dalam
menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karma
itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang
lengah akan terkena dampaknya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang
dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai
dan mengakhiri.
Berbagai strategi dapat
dijalankan oleh pesaing. Secara umum strategi-strategi tersebut adalah sebagai
berikut.
1.
Strategi
menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu,
2.
Pesaing
langsung menyerang lawan yang
3.
Strategi
gerilya
4.
Bertahan
terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbagi serangan yang
dilakukan lawan.
D. Analisis Kekuatan dan
Kelemahan Pesaing
Sama seperti halnya dengan perang
militer, serangan terhadap musuh dapat dilakukan setelah kita mengetahui
seberapa kekuatan amunisi kita dan kelemahan amunisi lawan. Di samping itu,
juga harus dilakukan pada waktu yang tepat. Demikian pula halnya dalam dunia
bisnis, sebelum melakukan serangan terhadap pesaing, terlebih dahulu perusahaan
harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing. Kekuatan
yang dimiliki pesaing harus dipertimbangkan mengingat mereka dapat pula
memanfaatkan kekuatan untuk melakukan serangan balik. Sementara itu, mengetahui
kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk melakukan serangan balik.
Identifikasi kelemahan dan kekuatan dapat dilakukan melalui tahaptahap sebagai
berikut:
1.
mencari
dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran,
strategi, dan kinerja pesaing;
2.
mencari
tahu kekuatan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi, serta
lobi di pasar;
3.
mengetahui
market share yang dikuasai pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan;
4.
mencari
tahu kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi,
serta lobi di pasar.
Kelengkapan produk pesaing
terdekat kita bandingkan dengan produk yang kita miliki, baik dari segi jumlah
maupun kelebihan produk itu sendiri. perusahaan yang memiliki produk yang
lengkap dan memiliki kelebihan tertentu akan lebih unggul dibandingkan
perusahaan kita, paling tidak untuk sementara waktu. Hal itu memudahkan kita
untuk menutupi kelemahan yang kita miliki.
pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Teknologi yang dimiliki tersebut menyebabkan pihak pesaing menjadi
unggul apabila kita tidak menyainginya. Teknologi akan mempercepat proses
transaksi yang diberikan. Di samping kecepatan, teknologi juga memberikan
keakuratan sehingga setiap kesalahan dapat diminimalkan. SDM yang dimiliki
pesaing pun perlu dipertimbangkan. SDM yang berkualitas akan berpengaruh
terhadap pelayanan yang diberikan karena ia akan dapat memberikan kecepatan,
ketepatan, dan keakuratan pelayanan. Namun, jika SDM yang dimiliki tidak
berkualitas, yang terjadi adalah sebaliknya.
E. Identifikasi Reaksi Pesaing
Setiap tindakan atau serangan
yang kita lakukan, baik secara langsung ataupun tidak langsung akan menjadi
perhatian pesaing. serangan yang kita lakukan akan menimbulkan reaksi dari
pesaing-pesaing kita. Tindakan pesaing terhadap serangan yang kita lakukan ditanggapi
secara beragam oleh pesaing, mulai langsung membalas, diam, berusaha
mempelajari terlebih dahulu, baru melakukan serangan balasan. Perusahaan yang
kuat biasanya langsung menyerang balik. Oleh karena itu, kita juga harus
mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap tindakan yang kita lakukan. jangan
sampai serangan balik malah menjadi bumerang bagi strategi kita. Sebagai
contoh, beberapa reaksi pesaing terhadap serangan
Yang lakukan adalah sebagai berikut.
1.
Apabila
kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula,
bahkan mungkin lebih rendah dari pada yang kita lakukan.
2.
Apabila
kita memberikan hadiah (berupa undian atau Langsung) akan dibalas pula dengan
pemberian hadiah yang lebih baik.
3.
Apabila
kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga
memberikan diskon yang lebih menarik dengan nilai yang lebih tinggi pula.
4.
Apabila
kita membebaskan biaya-biaya seperti biaya administrasi, sudah pasti akan
diikuti pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah.
5.
Apabila
kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibala, oleh pesaing dengan membuka
cabang di lokasi perusahaan kita.
Oleh karena itu, untuk melawan
pesaing, kita perlu memprioritaskan mana yang akan kita serang lebih dahulu dan
mana yang berikutnya. penyerangan hendaknya dilakukan secara hati-hati, baik
itu serangan secara langsung, bertubi-tubi, ataupun secara bergerilya.
Penyerangan langsung mungkin dilakukan terhadap pesaing yang lemah.
Kita juga harus pandai melakukan
penyerangan untuk menghindari pesaing yang kita anggap kuat sementara waktu.
Seperti yang dijelaskan scbelumnya, pesaing yang kuat akan segera membalas jika
diserang. Oleh karena itu, kita harus mengukur kekuatan kita sebelum melakukan
penyerangan serta mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.
F. Strategi Menghadapi Pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat
dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan ineniasang
strategi yang kompetitif. Strategi kompetitif dilakukan dengan melihat posisi
keberadaan kita, sebelum melakukan penyerangan. Posisi ini akan menetukan model
serangan yang akan kita lakukan. Posisi kita dibandingkan dengan pesaing dapat
diukur dari kemampuan keuangan, teknologi, dan sumber daya manusia yang kita
miliki.
Strategi untuk menghadapi pesaing
dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut.
1. Strategi
Pemimpin Pasar (Market Leader)
2. Strategi
Penantang Pasar (Market Challenger)
3. Strategi
Pengikut Pasar (Market Follower)
4. Strategi
Relung Pasar (Market Nicker)
Untuk menghadapi pesaing yang
semakin kompetitif, perusahaan perlu melakukan berbagai serangan ke arah
pesaing dari segala penjuru atau dari bagian-bagian tertentu, seperti kelemahan
pesaing. Tujuannya adalah menghambat gerak maju pesaing atau bahkan mematikan
satu per satu pesaing yang ada sekaligus atau perlahan-lahan. Di samping itu,
serangan digunakan untuk mempersulit pesaing barn untuk masuk ke industri yang
sama. Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing terdiri dari
lima cara berikut.
1. Serangan
Frontal (Frontal Attack)
2. Serangan
Samping (Flanking Attack)
3. Serangan
Melambung (Bypass Attack)
4. Serangan
Gerilya (Guerilla Attack)
Aspek Pemasaran : Promosi dan Media Promosi Berbasis TI
Promosi
merupakan ujung tombak dari aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha.
Promosi
merupakan upaya dari penjual untuk menawarkan produknya kepada pembeli atau
konsumen supaya konsumen berminat untuk melakukan pembelian.
Promosi
merupakan bagian yang sangat vital dalam aspek pemasaran dimana melalui
promosi, penjual dapat memberikan informasi secara luas mengenai produk,
mempengaruhi dan melakukan langkah persuasif kepada konsumen, dan juga dapat
mendekatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan suatu info maupun tindakan
mengajak yang dilakukan satu arah dalam rangka memberikan pengarahan kepada
seseorang maupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu yang mengarah pada
pertukaran pada pemasaran.
Definisi lainnya menyebutkan bahwa promosi
merupakan segala hal terkait kegiatan pemasaran yang memiliki tujuan dalam
mendukung permintaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi
adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan
Promosi
Promosi
memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga dalam penyusunan strategi promosi
dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien mungkin. Berikut tujuan dari
promosi :
- Memberitahu
konsumen tentang penawaran produk
- Mengingatkan
kepada konsumen akan manfaat dari produk yang kita tawarkan
- Membujuk
konsumen untuk melakukan transaksi pembelian
- Merubah
perilaku konsumen
- Mempertahankan
merk produk perusahaan di mata konsumen
2.
Bauran
Promosi
Bauran promosi atau disebut
dengan Promotional
Mix dalam aspek pemasaran adalah kombinasi strategi terbaik
dari faktor yang terkait dengan periklanan, penjualan langsung, dan berbagai
alat untuk promosi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan.
Kita dapat melihat bahwa definisi
tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variable bauran pemasaran selain
periklanan dan personal selling. Pada initnya variabel yang ada di dalam bauran
promosi ada 4 yaitu :
- Periklanan
Periklanan
adalah bentuk presentasi dan promosi non privat mengenai ide, produk yang
dibiayai oleh pihak bersponsor tertentu.
Dalam
kaitannya dengan pengertian tersebut, Nickles telah memasukkan beberapa pihak
yang bisa menjadi sponsor : yaitu tidak hanya perusahaan saja tetapi juga
lembaga-lembaga non profit oriented seperti lembaga pemerintahan, lembaga
pendidikan dan sebagainya termasuk individu-individu.
Komunikasi Pemasaran yang
dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena menggunakan media massa seperti
radio, televisi, surat kabar, majalah, pos, papan nama, sosial media (youtube,
instagram, facebook, twitter, dll) dan sebagainya.
Iklan
yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan balik kepada
sponsornya meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat personal
selling.
Dalam
kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha terdapat dua
keputusan penting yang harus diambil yaitu :
- Menentukan
iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju
- Memilih
media yang paling sesuai
- Personal
Selling
Terjadi
interaksi secara langsung dengan adanya pertemuan antara penjual dan pembeli.
Komunikasi yang terbentuk bersifat individual dan dilakukan timbal balik.
Keduanya dapat memberikan tanggapan masing-masing dan dilakukan secara
fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Kegiatan
pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi di tempat pembeli saja tetapi juga
dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
Sebagai
contoh : Jika seorang pembeli memasuki toko untuk membeli Televisi berwarna.
Pada umumnya disambut lebh dahulu oleh pelayan/tenaga penjualannya. Jika
pelayan tersebut tidak terlalu sibuk maka ia dapat mencurahkan perhatiannya
kepada calon pembeli yang bersangkutan.
- Publisitas
Publisitas
pada bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut interaksi masyarakat dan
merupakan berbagai tindakan untuk memrpoduksi dan mempertahankan interaksi yang
memberikan benefit antara organisasi dengan masyarakat termasuk pemilik
perusahaan, pekerja, organisasi pemerintahan, penyalur, serikat buruh, di
samping juga calon pembeli.
Komunikasi
dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan
terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.
Aktivitas
hubungan masyarakat ini memiliki peran penting dalam mendukung perusahaan
dalam meraih target usahanya dan mampu diatur untuk mengkondisikan iklim yang
dapat memberikan efek positif supaya dana yang diinvestasikan lebih menjamin.
Jika
sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan
masyarakat dengan membuat berita komersial dalam media, kegiatan huma seperti
ini disebut publisitas. Lain dengan periklanan, komunikasi yang disampaikan
dalam publisitas ini berupa berita bukan iklan.
- Promosi
Penjualan
Aktivitas
pada promosi penjualan antara lain : peragaan, pertunjukkan dan pameran,
demonstrasi dan sebagainya. Bisanya kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan
penjualan secara langsung.
Promosi
dikatakan lebih fleksibel dikarenakan dapat disesuaikan dengan biaya yang ada
dan dilakukan dimanapun.
Pada
kampanye promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu variabel tersebut atau
kombinasinya yang dikoordinir dengan strategi produk, harga dan distribusi.
Secara bersama-sama variabel tersebut mampu membentuk marketing mix yang
ditujukan untuk mencapai pasar.
3. Media Promosi
Berbasis TI
1.
Televisi
Media televisi adalah media yang paling termasyhur di antara media-media
lainnya. Hal ini dikarenakan media televisi adalah media yang paling efektif
dalam menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan melalui media televisi akan
diwujudkan dalam bentuk audio (suara) dan visual (gambar). Perpaduan audio dan
visual tersebutlah yang menjadikan seseorang lebih tertarik untuk menonton
televisi dibandingkan dengan mengkonsumsi media-media lainnya. Penyampaian
pesan melalui gambar gerak dan audio yang mendukung juga menjadikan pesan lebih
mudah tersampaikan. Masyarakat pun akan lebih mudah mencerna pesan-pesan yang
diterima melalui media televisi. Kekurangan dari mempromosikan produk bisnis
anda melalui media televisi antara lain adalah harganya yang relatif mahal. Ya,
beriklan di televisi paling tidak menghabiskan jumlah hingga ratusan juta pada
setiap detiknya. Berminat?
Majunya media internet membuat website semakin diminati
oleh masyarakat untuk mempromosikan produk bisnisnya. Melalui website, anda
bisa mengiklankan produk bisnis lengkap dengan spesifikasi dan kelengkapan
informasinya. Pada website, anda bisa mengiklankan atau mempromosikannya
melalui website pribadi, yang memang sengaja dirancang khusus sebagai media
promosi dari produk bisnis anda, ataupun website orang lain yang memiliki
traffic yang cukup padat. Jika anda memilih website orang lain sebagai media
promosi, anda dapat mengemas promosi dalam bentuk iklan yang muncul di halaman
website orang lain tersebut.
3. Jejaring sosial
Maraknya media internet yang terus mengembangkan eksistensinya,
membuat berbagai macam jejaring sosial menjadi sebuah media komunikasi yang tak
kalah penting keberadaannya. Jejaring sosial kini menjadi efektif dalam
mengkomunikasikan sesuatu baik yang sifatnya pribadi, umum, bahkan untuk
kepentingan bisnis sekalipun. Anda dapat mempromosikan barang atau jasa yang
anda tawarkan melalui jejaring sosial kepada khalayak umum lewat dunia maya,
seperti melalui jejaring sosial Facebook, Instagram, Twitter, Blog, Youtube dan
lain sebagainya.
Sumber
:
·
Basu Swastha DH dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran
Modern. Yogyakarta. Liberty Offset.
·
Kasmir Kewirausahaan Edisi 1. pnerbit:
Jakarta PT RajaGrafindo Persada, 2006.
·
Kasmir dan
Jafar. Studi kelayakan Bisnis. Edisi ke dua. Jakarta: Persada
Media, 2004.
·
Manajemen
perbankan Service.
Edisi ke dua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.