CLOUD
COMPUTING
Dosen
Pengampu :
MOCHAMMAD
WISUDA SARJONO
Disusun
Oleh :
Nama :
Robby Zidniy Ilman
Npm :
56415224
Jurusan :
Teknik Informatika
Kelas :
2IA06
TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat-Nya lah
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tak lupa
Penulis juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepadasemua pihak yang telah mendukung dan membantu Penulis dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “CLOUD COMPUTING” ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak adanya kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan
kritik dan sarannya dari segenap pembaca. Demikianlah semoga makalah
yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat bagi semuanya.
Terimakasih
Depok,
20 November 2016
Penulis
Robby
Zidniy Ilman
Akhmad
Syaikhu
Pustakawan
Muda pada Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA), email asyaikhu@yahoo.com
ABSTRAK
Cloud
computing atau komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan
layanan internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual
dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Keberadaan komputasi
awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem
teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini karena komputasi
awan melalui konsep virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar
lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI),
menyederhanakan pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantaran
layanan. Secara umum arsitektur komputasi awan terdiri dari (1)
Infrastructure as a Service (IaaS) (2) Platform as a Service
(PaaS)dan (3) Software as a Service (SaaS). PUSTAKA sebagai pusat
perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia tentunya memiliki
potensi yang cukup besar dalam penerapan teknologi cloud computingdi
masa yang akan datang. Potensi-potensi yang tersedia seperti adanya
tugas pokok dan fungsi yang jelas, jaringan antar lembaga lingkup
KEMTAN, sumberdaya informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat
menjadi kekuatan dalam pengembangan komputasi awan perpustakaan
pertanian di Indonesia. Dibutuhkan perencanaan yang matang dan
terintegrasi antar semua pihak agar pengembangan komputasi awan
perpustakaan pertanian dapat diwujudkan. Tulisan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang konsep penerapan cloud computing di
perpustakaan, sehingga di masa yang akan datang perpustakaan sebagai
penyedia layanan informasi dapat memberikan layanan yang terbaik,
mutakhir dan berkesinambungan kepada penggunanya.
Keyword
: Information Technology, Cloud Computing
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan data merupakan hal yang tak
bisa terhindarkan lagi. Semua dari hasil kerja kita pasti berupa data
baik yang berupa nyata ataupun data digital. Data digital merupakan
suatu kumpulan kode yang merepresenasikan hasil kerja kita agar bisa
dibaca oleh komputer atau alat olah data kita. Untuk data digital,
pastilah memeliki suatu ukuran besar (size) yang menjadi batasannya.
Dengan size tersebut maka data digital dapat diartikan sebagai
sesuatu yang spesifik dan dapat didefinisikan bentuknya.
Data
digital, memiliki kelebihan jika dibanding dengan data nyata yaitu
dapat dipakai terus menerus tanpa mengalami perusakan atau dapat
disebut memiliki kualitas yang sama. Data digital dapat digunakan
terus menerus karena dapat disimpan untuk bisa digunakan terus
menerus jika disimpan di dalam alat penyimpanan (storage). Dengan
semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga
memiliki suatu kekurangan yaitu dengan adanya ukuran size, maka
storage(alat simpan) dari data tersebut harus memiliki ukuran (Space
Storage) yang sejumlah dengan data yang akan disimpan. Untuk beberapa
data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data digital
yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya danbanyaknya
tugas. Maka solusi yang biasanya diambil adalah penghapusan data yang
lama atau dengan penambahan storage baru. Memang untuk penambahan
storage baru bisa menyelamatkan data yang sudah tidak muat, tetapi
dengan begitu akan menambah jumlah limbah dan biaya yang besar.
Sebetulnya
jawaban dari masalah ini sudah mulai tercetus oleh John McCarthy pada
tahun 1960-an akan tetapi pada waktu itu masih dirasakan suatu
kesuliatan untuk mewujudkan pemecahan masalah ini. Dengan
perkembangan dunia maya yang cepat seiring dengan diluncurkannya Web
2.0 maka jawaban dari masalah storage yang selama belum bisa diatasi
dapat dipecahkan yaitu dengan Cloud Computer (Cloud Storage). Cloud
Storage merupakan layanan penyimpanan data secara Online di Storage
Server, atau dengan kata lain data kita akan disimpan pada
database(storage) milik server online. Dengan cloud storage
penggunanya tidak perlu lagi untuk membawa data digital dalam alat
penyimpanan yang banyak melainkan sewaktu-waktu dapat diunduh dan
diambil lagi untuk digunakan melalaui jaringan internet untuk
mengakses data di server.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di uraikan di atas, pokok permasalahan yang
dapat di angkat adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan Cloud Computing?
2. Apa
saja karakteristik yang dimiliki Cloud Computing?
3. Bagaimana
mengenai sejarah Cloud Computing?
4. Apa
saja kelebihan Cloud
Computing ?
5. Apa
saja kekurangan yang dimiliki Cloud
Computing?
6. Apa
saja layanan yang di berikan Cloud Computing?
7. System
operasi apa yang di gunakan dalam Cloud Computing?
8. Bagaimana
spesifikasi computer server maupun computer client untuk mendukung
layanan Cloud Computing?
9. Bagaimana
infrastruktur Cloud Computing?
10. Perusahaan
apa yang menyediakan Cloud Computing serta biaya/tariff yang di
gunakan?
3. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dalam penulisan makalah ini antara
lain :
1) Untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
2) Untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca termasuk penulis
yang telah mencari infomasi perkembangan teknologi dan referensi
mengenai teknologi mengenai jaringan Cloud
Computing
3) Mempermudah
memahami dan menggunakan Cloud
Computing
4) Untuk
mengetahui spesifikasi computer yang mendukung layanan Cloud
Computing.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Cloud Computing
Komputasi
awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di
komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain.
Cloud
Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan
(cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering
digambarkan di diagram jaringan komputer.
Komputasi
awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi
terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan
aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu
penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di
server.
Sebagaimana
awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam
Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks
yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu
layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet (di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada
didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
2. Sejarah
Cloud Computing
Konsep
awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John
McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi
sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari
kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia.
Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang
untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid
computing, cloud computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud
computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi
informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan
berbasis internet yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya
teknologi informasi (software, processing power, storage, dan
lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan
membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud
computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented
architecture, autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud
computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu
pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud
computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas
mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya
terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service
provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan
computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada
tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network”
oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan
ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969.
Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs
manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing
Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini
kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya
juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John
McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan
menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang
sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan
perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan
teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka
Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini
teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena
adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis
adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet.
Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun
2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat
situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan
kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat
menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi
browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps.
“Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah
munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft
dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam
bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi
sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider
Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi
berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual,
perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat
lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi
cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas
hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan
betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di
lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
3. Manfaat
Menggunakan Cloud Computing
Dengan
adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun
organisasi IT dalam memandang investasi teknologi komunikasi
informasi. "Investasi untuk modal kapital berubah menjadi biaya
operasional dengan besaran yang lebih efisien akibat adanya cloud
computing,dan Ini membuat para pengguna (user) bebas berkreasi dan
tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power,
storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah
sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual
Disaat
ini kebutuhan akan pemakaian , pemeliharaan dan keamanan sistem
informasi semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi
untuk meningkatkan dan mengamankan sistem mereka, namun Karena
perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar
untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk
memelihara sistem informasi mereka ,terlebih lagi untuk mengamankan
sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi
pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di
Indonesia.
Bahkan
dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya
menyewa layanan atau jasa dari penyedia Cloud Computing. Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya dengan Cloud Compuitng ini dapat
mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi yang
membutuhkan pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi
yang lebih baik.
Dalam
hal ini investasi yang besar bagi sebuah perusahaan atau organisasi
akan berubah menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola,
bahkan penyedia jasa seperti Software as a Service (SaaS) yand ada di
Cloud dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor
ekonomi.
Dengan
Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan adanya
kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam
usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan
hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi mereka dan
bahkan dalam hal peng-updatetan suatu Teknologi atau aplikasi yang
dipakai, karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan
di Cloud Computing.
Cloud
Computing jangan dijadikan sebagai ―Core Business bagi sebuah
perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing ini sebagai
―Support Business ,prinsip ini yang benar karena Cloud Computing
sebagai penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem informasi
yang ada di perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk
kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing
memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional
perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data.
1. Skalabilitas
- Mudah meningkatkan kapasitas, sebagai kebutuhan komputasi berubah,
tanpa membeli peralatan tambahan.
tanpa membeli peralatan tambahan.
2. Accessibility
- Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja. Mengurangi
Biaya
3. hift
Beban - Free staf TI internal dari pembaruan dan isu-isu konstan.
Keprihatinan
utama mengenai cloud computing adalah keamanan dan kehandalan. Banyak
organisasi mengalami kesulitan mempercayai informasi mereka dengan
vendor pihak ketiga, dan juga penyedia telah meningkatkan
keprihatinan mereka mengevaluasi kebutuhan komputasi Anda, penting
untuk mempertimbangkan baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing.
Sebagai
contoh, data kerugian yang mungkin baik itu dalam Cloud Computing dan
sistem perusahaan tradisional, tetapi dalam banyak kasus vendor Cloud
Computing akan memiliki lebih banyak sumber daya yang tersedia dengan
cepat dan akurat memperbaiki kegagalan ini.
Selain
itu dengan teknologi Cloud Computing (komputasi awan) akan memberikan
dampak lebih ekonomis dan sumber daya IT yang digunakan lebih
efisien, saat aplikasi bisnis dioperasikan dalam suatu lingkungan.
Jasa Cloud adalah bisnis yang paling cepat tumbuh dan berkembang
pendekatannya untuk memberikan aplikasi dan layanan darimana saja ke
pelanggan apapun, pada perangkat apapun. Sebuah pergeseran yang
terjadi dengan komputasi awan yang membentang di alam teknologi dan
bisnis, sebuah pergeseran yang dramatis akan mengubah bisnis dan
bagaimana menggunakan teknologi untuk memenuhi persyaratan.
Dengan
Cloud Kemampuan untuk menangani tugas-tugas penting, dapat dilakukan
lebih efisien oleh karena dilakukan oleh pihak ketiga, apakah mereka
merupakan inti atau bukan inti dengan bisnis anda, adalah sebuah
model bisnis yang umum dan merupakan layanan yang bisa menguntungkan
anda.
4. Karakteristik
Cloud Computing
Dengan
semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud
computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk
memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud
computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada,
dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang
memiliki 5 karakteristik berikut ini.
1) On-Demand
Self-Services
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat
dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi,
apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh
di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2) Broad
Network Access
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan
saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan
layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita
terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan
tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone,
tablet, dan perangkat lain.
3) Resource
Pooling
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat
membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan
bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
4) Rapid
Elasticity
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor
bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM
tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau,
apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada
berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5) Measured
Service
Sebuah
layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena
nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa
layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus
terukur dengan baik.
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi
dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu
sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan
adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat.
Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung
depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi
yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem
komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan
seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada
seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi
unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di
ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem
penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi.
Secara teori, sebuah
cloud
computer system dapat
mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan,
dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi
akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah
server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan
client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini
mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan
jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware
network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu
berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai.
Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi
server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi
server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
6. Jenis
layanan
yang Disediakan Cloud Computing
Secara
umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu
aplikasi / perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as
a Service, Platform as a Service, dan Infrastructure as a Service)
1.
Infrastructure
as Service
Hal
ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas
data center, storage, server, grid untuk virtualized server, dan
seluruh komponen networking yang ada didalam sistem cloud yang
dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login
ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri
spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas
yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat
menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim
lainnya adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita
“menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing,
seperti server space, network equipment, memory, CPU cycle, dan
storage.
Ada
kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak
sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang
memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh
penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada
IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi
seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi.
Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun
aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi
lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi,
layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita
dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor
cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini,
dalam bentuk Virtual Private Server.
2. Platform-as-a-service
Adalah
development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya
untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi
para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan
aplikasi secara cepat dan murah.
Selain
itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah,
tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya, memungkinkan
developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan
operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainnya,
sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya.
Contohnya adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools
untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan
menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.
Sering
terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat
memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di
mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan
proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan
jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada
PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan,
termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita
pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia
jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah
menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya.
Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang
kita buat di atasnya.
Jika
kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif
lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa
memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS,
lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain,
kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya,
dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan
PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah
Microsoft Azure dan Amazon Web Services
3. Software-as-a-service
Adalah
software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi
pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap
pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal,
tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat
server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup
membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar
secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web,
maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk
menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com,
Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan
SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor seperti
Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan
akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com
dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan
contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication.
Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat sedikit yang
mau ber investasi untuk menyediakan layanan saat ini.
Sebenarnya
kita sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail,
Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang
cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web
Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis
internet.
Di
dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau
Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini,
perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server
sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita
bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui
internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika
terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan
aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai
jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain,pay as you go,
pay per use, per seat.
Nah,
semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa
langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori
Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung
mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
Ø Contoh
Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing
· SaaS
Google,
seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
Microsoft,
seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication
Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.
· PaaS
Google,
seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll.
Microsoft,
seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
· IaaS
Amazon
Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2).
Skytap,
seperti Skytap Cloud(TM)
Hexagrid,
seperti V3Cloud Reseller Program
7. Tipe-Tipe
Cloud Computing
Merujuk
ke kata “Private”, Private Cloud sebenarnya menunjukkan suatu
layanan cloud yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan suatu
enterprise atau perusahaan, dan bisa jadi layanan cloud ini
di-hosting pada Datacenter milik Cloud Provider seperti pada Amazon’s
Elastic Compute Cloud (EC2) atau Simple Storage Service (S3) maupun
Datacenter milik enterprise itu sendiri, yang jelas layanan cloud ini
tidak bisa diakses secara umum atau bukan layanan yang terbuka buat
publik dan hanya bisa diakses oleh enterprise itu sendiri. Dan setiap
enterprise mempunyai kontrol langsung atas setiap aspek pelaksanaan
Cloud: perangkat keras, jaringan, sistem operasi dan perangkat lunak
lain yang digunakan untuk menciptakan Cloud itu sendiri; cara
penerapan keamanan, bahkan API yang digunakan (yaitu jika menggunakan
sistem open source). Jadi kesimpulannya Private
Cloud adalah infrastruktur
layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah
enterprise/organisasi/perusahaaan tertentu, pelanggannya biasanya
perusahaan dengan skala besar, infrastruktur dapat dikelola oleh
perusahaan itu sendiri atau oleh pihak ketiga dan lokasi bisa on-site
atau off-site.
Sebuah
public cloud, atau external cloud, adalah bentuk paling umum dari
Cloud Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia untuk
masyarakat umum dengan cara pay-as-you-go. Pelanggan, baik itu
merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses layanan yang
disediakan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber
daya komputasi seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan
yang diakses berbagi dengan banyak pelanggan yang berbeda.
Model
public cloud secara luas diterima dan diadopsi oleh banyak perusahaan
karena vendor public cloud terkemuka seperti Amazon, Microsoft dan
Google, memiliki infrastruktur yang telah dilengkapi dengan sejumlah
besar data center, memungkinkan pengguna untuk secara bebas
menentukan seberapa besar sumber daya komputasi yang mereka sewa dan
membayar sesuai dengan apa yang mereka pergunakan.
Public
cloud sangat memperhatikan efisiensi, fleksibilitas dan keamanan.
Yang paling utama adalah keamanan, walaupun berada dalam lingkungan
cloud yang sama, antara satu pelanggan dengan pelanggan lain tidak
bisa saling melihat data satu sama lain. Hybrid
cloud,
merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private,
community, atau public).
Meskipun
secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan
oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data
dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang
antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level
yang optimal.
Menurut
lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri
masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang
akan menentukan model mana yang akan bertahan.
Namun
semua sepakat bahwa cloud computing akan menjadi masa depan dari
dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group juga
telah menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacana yang tidak boleh
dilewatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di dunia TI.
8. Aspek
Keamanan dan Privasi Cloud Computing
Sebelum
suatu perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi
awan, ada beberapa aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi
di bawah ini yang harus diperhatikan :
1. Manajemen
Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap
harus bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan
ketaatan terhadap aturan yang berlaku di industri terkait. Manajemen
resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim internal yang kuat dan
transparansi proses dari penyedia jasa awan.
Rekomendasi
: penyedia jasa awan harus menggunakan beberapa framework atau best
practice seperti MOF, atau ITIL, dan memiliki sertifikasi seperti
ISO/IEC 27001:2005, dan mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type
II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan suatu negara,
mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.
2. Manajemen
Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia
jasa awan, dan harus bersifat interoperabel antar organisasi yang
berbeda, penyedia awan yang berbeda, dan berlandaskan proses yang
kuat.
Rekomendasi
: Autentikasi yang disarankan adalah menggunakan beberapa faktor
sekaligus, seperti biometric, one time password token (seperti token
BCA), kartu ID dengan chip, dan password.
3. Integritas
Layanan, layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan
keamanan yang kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus
diintegrasikan dengan manajemen keamanan di organisasi tersebut.
Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan,
terdefinisi, dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke
dalam layanannya mulai dari titik paling awal, di setiap titik di
dalam siklus, sampai paling penghabisan. Selain itu manajemen
keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia awan dan
pelanggan.
Rekomendasi
: Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi keamanan), SDL
(untuk pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident
response).
4. Integritas
Klien, layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan
aspek keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas
klien bisa ditingkatkan dengan menggunakan paduan praktek terbaik.
Rekomendasi
: Perkuat sistem desktop, pastikan kesehatan sistem desktop, terapkan
IT policy yang tepat, federasi identitas, Network Access Protection
dan sebagainya.
5. Proteksi
Informasi, layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk
melindungi informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi.
Manfaatkan Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol terhadap data
yang siap dilepas ke awan.
Rekomendasi
: Gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM)
sebelum data dilepas ke awan
9. Kelebihan
Dan Kelemahan Cloud Computing
Kelebihan
:
Sebagai
suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga
dengancloud
computing. Pro
dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan
kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut, berikut
kelebihan dari
Cloud
Computing:
a. Kemudahan
Akses
Ini
merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu
kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg
sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data
kita berada pada server cloud.
b. Fleksibilitas
Hampir
sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita
simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita
berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita
karena berada pada server cloud
c. Penghematan
(Tanpa investasi awal)
Pastinya
dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan
untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi
yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human
resources nya
d. Mengubah
CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX
= Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX =
Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan
sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan
menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan
pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran
operational
e. Lentur
dan Mudah Dikembangkan
Sesuai
dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka
ini juga merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer
bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai,
dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan
f. Fokus
pada bisnis bukan pada TI
Dengan
mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service
provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada
pengelolaan IT nya.
Dengan
banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan
yaitu ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan
koneksi dengan kecepatan yang tinggi agar dapat
memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran besar.
Selain
itu kelebihan yang lain adalah;
a. Menghemat
biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
b. Bisa
menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
c. Membuat
operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor
dan diatur dengan mudah.
d. Menjadikan
kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
e. Mengehemat
biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan
kritikal sistem informasi yang dibangun.
f. Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat
Kelemahan
Komputer
akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet
bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa
layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber
daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan
cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup
yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
10. Cloud
Computing yang sering digunakan di Internet
1.
Sharing Dokumen dan Presentasi
Internet
telah merevolusi bagaimana kita dapat bekerja sama dan berbagi
hal-hal satu sama lain. Dengan klik tombol kita dapat berbagi
presentasi, dokumen dan file dengan teman, keluarga dan rekan apakah
mereka duduk di sebelah Anda atau di sisi lain dunia. Jika anda telah
menggunakan layanan sharing dokumen, seperti Google Docs, atau
layanan file hosting, seperti SkyDrive untuk berbagi file dan dokumen
dengan orang yang anda kenal maka anda telah menggunakan Cloud.
Layanan
seperti Google Docs dan SkyDrive menyimpan file dan dokumen di cloud
sehingga dapat diakses dari mana saja dan sehingga anda dapat
mengizinkan pengguna lain untuk melihat dan membuat perubahan.
Cloud
juga dapat sangat berguna untuk mengakses file sendiri ketika
bepergian atau pada komputer yang berbeda. Anda juga dapat
memanfaatkan cloud untuk mengakses bookmark dan preferensi. Situs
bookmark seperti Delicious atau Google Bookmarks akan menyimpan situs
web favorit Anda di awan dan membiarkan anda login untuk melihat dan
mengedit dari mana pun.
2.
Penyimpanan / Drive
Salah
satu kegunaan penting dari cloud adalah untuk penyimpanan. Situs
seperti Dropbox, Google Drive dan MediaFire memungkinkan anda untuk
menyimpan file dan mengaksesnya dari mana saja melalui awan.
Banyak
pilihan yang memungkinkan untuk menyimpan sejumlah gigabyte data
secara gratis. Memanfaatkan penyimpanan awan dapat menjadi cara yang
bagus untuk menyimpan file dan untuk membebaskan ruang pada komputer.
File, terutama musik dan video, dapat mengambil sejumlah besar ruang
pada hard drive dan flashdisk. Menyimpan file di cloud berarti anda
dapat melihat dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun anda suka.
Banyak orang juga menggunakan awan sebagai jasa penyimpanan data
untuk menjaga agar data tetap aman.
3.
Hiburan
Mungkin
seseorang tidak menyadari berapa banyak bentuk hiburan sekarang
menggunakan cloud untuk menjangkau audiens. Sebagian besar pengguna
internet akan menghabiskan waktu dengan TV favorit mereka secara
online. Layanan yang menawarkan program TV dan film untuk menonton
melalui internet, seperti Netflix, iPlayer atau 4oD memanfaatkan
cloud untuk membawa layanan ini ke khalayak umum. Musik Spotify atau
website seperti stasiun radio internet seperti Pandora juga layanan
berbasis cloud.
Industri
game juga membuat langkah bersama menuju cloud. Banyak game online
yang sudah hosting di cloud dan diputar melalui internet. Sejumlah
layanan cloud gaming telah didirikan dalam beberapa tahun terakhir
dan mungkin terlibat erat dalam mengubah industri game. Dengan cloud
gaming Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kecepatan pemrosesan
lebih kuat dan rendering grafis yang lebih baik tanpa perlu komputer
Anda memiliki spesifikasi tinggi.
4.
Komunikasi
Salah
satu cara paling sederhana dengan menggunakan cloud yang mungkin
tidak disadari adalah email. Kebanyakan program email berbasis web
seperti Hotmail (sekarang Outlook), Gmail dan Yahoo Mail, secara
efektif merupakan bentuk komputasi awan. Email Anda dan kontak tidak
disimpan pada komputer lokal dan disimpan di awan, yang memungkinkan
untuk memeriksa email dari mana saja.
Cloud
adalah bagian penting dari berbagai bentuk komunikasi internet.
Skype, video-chat dan layanan pesan instant populer,
memanfaatkan cloud sehingga jutaan pengguna dapat yang memungkinkan
semua terhubung satu sama lain. Platform komunikasi terpadu lain juga
memanfaatkan awan untuk memberikan layanan, misalnya Hosted Lync
adalah platform komunikasi yang terpadu Microsoft host di cloud.
5.
Jaringan Sosial
Banyak
situs jejaring sosial yang mencapai jutaan pengguna dan memanfaatkan
awan adalah cara yang masuk akal untuk menjaga layanan mereka
tersedia dan dapat diandalkan. Jadi setiap kali anda posting di
Facebook atau menulis tweet otomatis anda menggunakan cloud.
Hal
tersebut seperti data hasil postingan dalam account facebook, twitter
dan lain-lain dapat diakses dimanapun baik menggunakan komputer dan
smartphone atau media yang serupa. Hal serupa seperti Instagram dan
Flickr juga layanan berbasis cloud. Anda mungkin tidak berpikir telah
menggunakan cloud dalam aktivitas sehari-hari, tetapi sangat mungkin
jika anda tidak menyadarinya.
11. Tutorial
membuat Cloud Computing
Membuat
layanan cloud sendiri dengan Server Ubuntu maupun CentOS. Setelah
kita menginstall Server untuk Cloud, tahap selanjutnya kita
Installkan Program-program pendukung antara lain :
1. Apache
Server 2 atau versi terbaru
2. PHP
5.1 keatas : php5 php5-json php-xml php-mbstring php5-zip php5-gd
php5-sqlite curl libcurl3 libcurl3-dev php5-curl php-pdo
3. Database
bisa menggunakan SQLite, MySQL 5.1, atau PostgreSQL 8 atau versi
terbaru
4. Software
owncloud 4.0
Operating
System bisa menggunakan GNU Linux, Microsoft Windows, Solaris, MacOSX
maupun keluarga BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dll). Dengan syarat
terdapat web server HTTP dan PHP serta database engine (SQLite,
MySQL, PostgreSQL).
Ø
Install
ownCloud di Ubuntu
Download
Software ownCloud
http://owncloud.org/support/install/ownCloud
4.0 – md5
Extract
file owncloud yang telah kita download : tar xfz
owncloud-owncloud-master.tar.gz
Kemudian
salin ke direktori Apache : sudo cp -r owncloud /var/www
Buat
direktori owncloud di Apache: cd /var/www; sudo chown -R
www-data:www-data owncloud
Setelah
selesai menginstall owncloud
Buka
http://ip-address-anda/owncloud pada browser.
Jika
terjadi kesalahan dan muncul messages
Could
not open /var/www/.well-known/host-meta for writing, please check
permissions!
Teman-teman
harus mengecek kembali permission direktorinya.
Direktori
/var/www/.well-known/host-meta harus writeable oleh user apache,
Misal
usernya adalah www-data.
Cukup
mengganti permission dengan command chown pada seluruh direktori
/var/www.
chown
-R www-data /var/www
Setelah
berhasil Anda bisa membuka kembali http://ip-address-anda/owncloud
dan melakukan login dengan user dan password Anda.
Masukan
user, password dan konfigurasi database:
Gambar
Upload file di Cloud
Gambar
Contact
Keterangan
: Settingan
default upload file pada owncloud 2MB kita
dapat
mengubahnya sendiri sesuai keinginan.
BAB
III
PENUTUPAN
Gagasan
penggunaan Cloud Computing ini pada dasarnya meliputi sejarah awal
penggunaan sistem cloud computing, sistem kerja yang ada pada cloud
computing, serta kelebihan yang terdapat pada cloud computing. Cloud
computing menjadi jawaban dari masalah ketidak praktisannya membawa
storage devices kemanapun anda pergi. Dengan adanya sistem Cloud
Storage yang berbasis storage online anda dapat membawa pekerjaan
anda dengan mudah kemanapun anda inginkan, asalkan terdapat jaringan
internet maka kita dapat mengakses data tersebut kapan saja, karena
telah data kita telah tersimpan secara digital pada Cloud
Storage.Sistem ini dapat menunjang mobilitas kita dalam membawa data.
Gagasan
cloud computing pada masa yang seperti ini, merupakan suatu solusi
cerdas dimana saat ini kebutuhan manusia akan data dalam bentuk
digital semakin banyak. Cloud computing memberikan kemudahan bagi
masyarakat umum untuk menyimpan data-data pekerjaan mereka dengan
mudah tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli sebuah device
storage, karena data mereka akan disimpan secara online dalam cloud
storage, dimana data akan disimpan dalam satu server online. Dengan
begini, pekerjaan manusia akan menjadi semakin mudah, dengan kita
menyimpan data pekerjaan di salah satu server cloud storage, maka
kita tidak perlu khawatir lagi ketika kita lupa untuk membawa storage
device kita, karena data pekerjaan tidak hanya akan disimpan pada
storage devices yang kita miliki, namun kita dapat menyimpan data
pekerjaan dalam cloud storage yang akan memudahkan kita ketika
membawa data tersebut, dan data tersebut akan aman.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
(2012). Kelebihan dari Cloud Computing.
http://blog.binadarma.ac.id/nayel/2012/11/22/kelebihan-dari-cloud-computing-komputasi-awan.html
Anonim.
(2011). Mekanisme Akses Cloud Computing.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Cloud_Computing#Mekanisme_Akses_Cloud_Computing
Anonim.
(2011). Mengenal apa dan cara kerja dari Cloud Computing.
http://iklansurya.net/cloud-computing-mengenal-cloud-computing-dan-cara-kerjanya
Anonim.
(2011). Mengenal Cloud Computing. http://www.locus.co.id/?pg=1
Anonim.
(2011). Sejarah Cloud Computing.
http://www.iqbalnurhadi.com/2011/03/sejarah-cloud-computing/
Tanggapan
:
Tanggapan
saya atas makalah “Cloud Computing” ini yaitu semakin berkembang
nya internet maka Cloud Computing akan ikut berkembang juga karena
internet dan Cloud Computing saling berkesinambungan, Cloud Computing
yang berarti penyimpanan awan merupakan kemajuan dari penyimpanan
manual seperti, disket, flashdisk, dan hardisk. Disamping itu Cloud
Computing sekarang sudah ber inovasi kembali menjadi penyimpanan
untuk sebuah website atau digital access. Karena banyak faktor
keuntungan dari Cloud Computing semua orang kini sudah mulai
menggunakanya, contoh orang-orang sudah menyimpan file di dropbox,
google drive,
mediafire
dll. Dan sudah mulai berkreasi di web yang notabene penyimpanan dari
kreasi tersebut adalah Cloud Computing itu sendiri, tidak heran jika
di kemudian hari Cloud Computing akan menjadi kebutuhan utama untuk
para kaum dunia maya karena kemudahan akses dan biaya yang murah
menjadi pilihan tepat untuk penggunanya.
Disamping
itu Cloud Computing juga cukup aman untuk menyimpan file-file rahasia
atau penting karena hanya kita sendiri yang tau letak dan alamat
Cloud Computing itu sendiri belom lagi untuk log in akun ke layanan
ini menjadikan Cloud Computing salah satu penyimpanan paling aman
menurut saya saat ini. Dan Cloud Computing juga menyediakan banyak
pilihan ukuran data yang kita perlukan jadi hal ini akan semakin
membuat pengguna merasa cocok dengan pilihan nya, karena pengguna
bisa memilih sendiri kebutuhan penyimpanan data yang diperlukan.
Cloud Computing ikut berpatisipasi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan
dunia modern, karena dengan kita menulis sesuatu di internet yang
sumber penyimpanan nya itu sendiri berasal dari Cloud Computing
otomatis maka semua orang di dunia ini dapat membaca tulisan kita
yang bermanfaat tersebut dan menjadikan masyarakat dunia ini akan
semakin cerdas berkat layanan Cloud Computing itu sendiri.
Akan
tetapi untuk saat ini memang Cloud Computing belom begitu terkenal
untuk media penyimpanan data tidak seperti flashdisk atau hardisk
yang masih banyak digunakan , tetapi tidak untuk disket karena
ukuranya yang terlalu kecil, mengapa flashdisk dan hardisk masih
menjadi pilihan favorit masayarakat awam untuk dijadikan media
penyimpanan sehari-hari? Karena eh karena flashdisk dan hardisk mudah
dibawa, mudah digunakan, dan tidak perlu membutuhkan koneksi internet
untuk menyimpan atau memindahakan data, akan tetapi media penyimpanan
seperti ini dianggap suatu pemborosan karena harga dari flashdisk dan
hardisk itu sendiri tidak lah mudah, tidak seperti Cloud Computing
yang harganya mulai dari Free untuk penyimpanan pribadi, dan berbayar
untuk penyimpanan skala besar. Asalkan kita terkoneksi dengan
internet semua layanan Cloud Computing dapat diakses dan kita bisa
mendapatkan layanan tersebut tanpa harus membeli dan mendatangi
pemiliknya, inilah kelebihan Cloud Computing dibandingkan media
penyimpanan lainya.